Demak – Desa Kedondong adalah sebuah desa di Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak yang banyak memiliki ahli pembuat barang-barang atau alat-alat rumah tangga yang berbahan logam.
Profesi atau keahlian ini ternyata dijalani warganya selama puluhan tahun. Salah satu penggiatnya adalah Abdul Ghofur. Warga asli Desa Kedondong ini memulai usahanya dari servis alat-alat rumah tangga yang berbahan logam. Di Desa Kedondong ini juga dia bersama dengan tetangga atau masyarakat di sekitar tempat tinggalnya yang berjumlah hampir mencapai 50 orang menggeluti profesi ini.
Awalnya, Abdul Ghofur (36) bersama tetangganya berkeliling ke desa-desa di wilayah Demak, Kudus dan Jepara untuk menawarkan usaha jasa memperbaiki alat-alat rumah tangga dari logam.
Dari upaya ini, usahanya mulailah berkembang. Pelanggan yang awalnya hanya minta servis atau reparasi barang selanjutnya mulai memesan dibuatkan perlengkapan dapur. Saat semakin banyak pelanggan yang memesan, maka usaha ini dibagi dua divisi.
Yang pertama adalah bagian jasa yang berkeliling untuk menservis sekaligus memasarkan barang yang dapat dipesan. Yang kedua adalah yang membuatkan pesanan perlengkapan di rumah. “Akhirnya saya lebih banyak di rumah untuk membuatkan pesanan yang ada,” kata Abdul Ghofur pada Sabtu (05/10).
Sekali waktu bisa saja ada anggota timnya yang berkeliling ke luar Demak, Jawa Tengah. Misalnya ke Jawa Barat, Jakarta atau bahkan sampai ke Sumatera. Mereka merantau ke tempat-tempat tersebut hanya sekitar sebulan di sana untuk reparasi panci dan alat-alat dapur lainnya yang berbahan logam. Ternyata jasa tersebut lumayan hasilnya. Apalagi di Sumatera, menurut Abdul Ghofur, yang nyaris tidak ada saingan
Dia berharap ke depan usaha atau rintisannya itu dapat dikelola dengan lebih baik. Sekarang ini masih berjalan apa adanya, tanpa manajemen yang rumit. Namun, saat ditanya tentang pemasarannya kini, Abduk Ghofur menyampaikan bahwa dia sudah memanfaatkan aplikasi online yakni Tokopedia. Dia mengakui adanya hambatan karena ketika ada order masuk sementara barangnya tidak tersedia. Dia menghadapi kesulitan ini dengan membuat barang jadi dan baru membuka kesempatan pemesanan.
Menanggapi kondisi ini, dia berharap akan ada semacam toko yang menampung barang-barangnya, sehingga setiap ada pesanan bisa langsung dipenuhi. Toko ini juga akan memudahkan baginya untuk menyediakan alamat usahanya.
Abdul Ghofur berharap ada Bapak Asuh dari usahanya. Atau kerja sama dalam bentuk bantuan dari pemerintah atau dari siapa saja yang dapat mendukung usahanya sehingga ia dapat memiliki toko yang diidam-idamkannya tersebut.
Ia juga berharap ada semacam kerja sama dalam menyediakan toko yang memasarkan barang-barangnya sementara pesanannya akan disesuaikan dengan permintaan (custom-made).
Produksi alat-alat rumah tangganya berbahan logam seperti aluminium yang tebal sehingga awet dan dengan harganya yang bersaing. “Kami bisa membuat barang sesuai dengan anggaran yang ada,” jelasnya.
Itu dilakukannya karena adanya persaingan harga terutama di marketplace. Konsumen menginginkan harga murah padahal dari segi kualitasnya akan jelas berbeda.
Ditanya tentang harapannya, Abdul Ghofur ingin mendapatkan bimbingan dan pelatihan khususnya tentang pengelasan. Ia ingin mempelajari teknik mengelas agar sambungan-sambungan di barang rumah tangga tersebut tidak nampak. Dia berharap Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerin) Demak dapat mengadakan pelatihan yang sangat diharapkannya.
Diakhir wawancara, Ghofur memastikan akan terus menjaga kualitas produknya dan terus meningkatkan kualitasnya. Ia menyebutkan pekerjaan yang sudah digelutinya puluhan tahun ini memberi berkah karena omzetnya juga cukup lumayan.