Berbekal resep warisan leluhur, Bandeng Mbak Payau Istambul racikan Isrofah, warga Desa Istana Tambak Bulusan, Karangtengah, Kabupaten Demak, sukses merambah pasar lokal dan internasional.
Dibanderol dengan harga Rp16 ribu hingga Rp30 ribu, tergantung varian, Bandeng Mbak Payau Istambul bisa ditemukan di pasar Malaysia, Singapore, hingga Arab Saudi.
Sedangkan, untuk di sekitaran wilayah Indonesia, produk unggulan yang telah berbadan hukum sejak tahun 2014 ini telah merambah wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga NTB Lombok.
Cara pengemasan dengan vakum ditambah ke-higienisan produk yang dihasilkan, selain tentunya cita rasa yang khas dan pastinya nikmat, menjadi alasan mengapa Bandeng Mbak Payau Istambul laris di pasaran.
Uniknya lagi, meski sudah go intenational, usaha rumahan yang kerap meramaikan berbagai Expo kuliner di beberapa tempat, seperti kegiatan Expo di Demak, Pemalang, Cilacap dan Banjanegara, ini hanya memperkerjakan 10 karyawan.
Meski begitu, hebatnya lagi, salah satu produk dari UMKM Bandeng Presto Mbak Payau Istambul ini juga telah mencatatkan prestasinya bersama Dinas Pariwisata Demak dalam pemecahan Rekor MURI Indonesia pada kegiatan Grebeg Besar tahun 2023, melalui kategori sajian nasi padetan dan jamu coro terbanyak, berjumlah 1444 porsi.
Bandeng Mbak Payau Istambul dapat dijumpai dalam bentuk Bandeng cabut duri, Otak otak bandeng, Ingkung Bandeng, Padetan Bandeng, Bandeng Bakar Bumbu Sate