Didirikan pada tahun 1999, Karina Konveksi Cabean Demak, mampu tetap eksis ditengah gempuran produk luar negeri.
Bahkan, usaha rumahan yang dirintis pasangan suami-istri, H Sumaji dan Hj Suyatmi ini, dalam satu bulan bisa meraup omzet hingga Rp215 juta.
Hebatnya lagi, produk-produk buatan Karina Konveksi yang dilabeli ‘Meijiru’ dan ‘Dina’ ini, sudah memiliki pelanggan yang fanatik.
“Awalnya hanya memperkerjakan beberapa orang. Seiring berjalannya waktu dan perkembangan usaha, saat ini kami melibatkan pekerja lebih dari 30 orang,” kata Nisya, pemilik Karina Konveksi yang beralamat di Desa Cabean Tengah, Gang Sirsat, RT 9/RW 3, Kabupaten Demak Jawa Tengah ini.
Nisya yang tak lain anak dari H. Sumaji dan Hj. Suyatmi ini mengaku, dalam satu bulan, usahanya bisa menghasilkan 5 ribu lusin atau sekitar 60 ribu pieces celana dalam yang siap dikirim ke pasaran.
“Produk kami dikirim ke Pasar Klewer, Solo, Jogjakarta dan ada juga yang ke Sulawesi. Salah satu keunggulan produk kami, selain pemilihan motif yang menarik juga karena awet dan bahannya terpilih dari katun dan polyster dengan karet yang elastis, jadi nyaman dipakai, sehingga sangat digemari oleh Wanita,” papar Nisya, mempromosikan produknya.
Kendati terhitung sukses, namun Nisya tetap khawatir akan persaingan pasar yang kini semakin bebas.
Ia pun berharap, ada semacam kiat atau pendampingan dari pemerintah agar pengusaha seperti dirinya mampu bersaing.
“Apalagi saat ini, produk-produk dari Cina yang simple dan harganya murah membanjiri pasar. Karena itu, pemerintah perlu memberikan satu uluran tangan, karena salah satu Sokoguru perekonomian adalah di sektor home industri ataupun industri-industri skala kecil,” tandasnya.