Mulai merintis sejak tahun 2019 bersama beberapa pekerja dan kerabat dekatnya, bisnis limbah potong kayu ranting Sudarman kini telah mendunia. Ditemui dikediamannnya di Desa Pilangwetan, Kebonagung, Demak, Senin (7/10), Sudarman pun berbagi cerita.
Dalam perjalanan bisnisnya, Sudarman mengaku kini bisa menghasilkan beberapa jenis furniture bergaya rustic nan estetik garapannya, berupa kotak tissue, vas bunga, wall deco dan round deco.
Bahkan, hasil karya Sudarman yang dilabeli ‘WoodnArt’ itu telah wara wiri meramaikan beberapa Bazar dan Expo yang dilangsungkan di Semarang Hotel Padma dan TEI Pameran BSD EXPO Internasional Jakarta.
Kiprah product dan karyanya bahkan telah berhasil merambah pasar internasional hingga Australia dan Belanda. Nampak dari beberapa pesanan pelanggan asing yang sempat hadiri beberapa Event yang diikutinya bersama tim.
Patokan harga yang ditawarkan kepada pelanggan pelanggan barunya ada di kisaran nominal 99 ribu rupiah hingga mencapai 432 ribu rupiah. Bandrol harga ini bersifat fluktuatif atau tidak tetap, dikarenakan harga disesuaikan dengan ukuran besar dan kecilnya barang ready to wear atau by order alias permintaan pelanggan.
Untuk sejauh ini, meski pangsa pasarnya telah tembus secara global, Darman masih kesulitan melakukan pengiriman berkelanjutan ke luar negeri, akibat sulitnya ijin ekspor.
Meski kendala selalu ada, Sudarman bersama timnya berharap, suatu saat nanti ke depannya Pemkab.Demak mampu memfasilitasi suatu tempat, wadah maupun Lokasi untuk pemasaran dan penjualan product sejenis usahanya.
Darman pun menambahkan, untuk dapat melakukan pemesanan produk olahannya, para pelanggan dapat menghubungi dirinya secara langsung melalui via ponsel di nomor (085226665538).