Industri Demak selama ini dikenal maju dan diminati banyak investor luar negeri atau pun lokal. Investasi di bidang industri Demak dibandingkan daerah-daerah sekitarnya, juga tak ketinggalan bahkan sepertinya unggul, demikian Kepala Dinas Tenaga Kerja Dan Perindustrian menegaskan itu pada Kamis (10/10).
Namun, masyarakat Demak sebagian merasa khawatir tak kebagian lapangan kerja meski industri-industri baru terus bertambah. Mereka takut kalah saing dengan warga daerah tetangga dan tenaga kerja asing (TKA).
Demi meyakinkan hal itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian (Dinnakerind) Demak Agus Kriyanto menegaskan, lapangan kerja hanya dikhususkan masyarakat Demak, peluang yang ada itu sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya. Hak dan kesempatan masyarakat mendapatkan pekerjaan di industri terbuka dan semua kalangan dipersilahkan melamar kerja.
“Nggak ada kuota tenaga kerja daerah lain, industri di Demak ya serapan tenaga kerjanya masyarakat lokal kita sendiri. Prinsipnya saling membutuhkan, tenaga kerja dari masyarakat, dan mereka bekerja untuk mensupport industri dapat semakin maju,” kata Agus, Kamis (10/10).
Meski tetap ada tenaga kerja luar daerah atau TKA, Agus menyebut, kuotanya juga sedikit. Tetaplah prioritas industri mempekerjakan masyarakat lokal sebanyak-banyaknya.
Apalagi, sistem rekrutmen tenaga kerja perusahaan juga terbuka semuanya. Masyarakat Demak dapat mudah mencari informasi kebutuhan lowongan kerja serta memasukkan lamaran tinggal disesuaikan kapanpun keinginan masing-masing.
Rata-rata di industri, kata Agus, para pekerjanya masyarakat lokal Demak. Itu, beriringan prinsipnya saling melengkapi dan membutuhkan untuk beri dukungan ekonomi daerah supaya maju serta mensejahterakan masyarakat.
“Kita sediakan lapangan kerja hanya khusus masyarakat Demak. Nyatanya, di industri-industri maju dan besar yang ada di Demak, staff sampai selevel manajerialnya orang-orang lokal. Kan kita membuka investasi besar-besaran investor-investor baru juga demi masyarakat, agar ekonomi daerah tumbuh semakin pesat dan bisa dijadikan modal jaminan kesejahteraan masyarakat,” jelas Agus Kriyanto.