Kerupuk, siapa yang tak suka paganan satu ini?. Hampir seluruh umat, khususnya di Indonesia, menyukai makanan olahan yang rata-rata terbuat dari ikan ini. Seiring berkembangnya zaman, kerupuk pun mulai muncul dengan banyak varian.
Salah satunya seperti kerupuk buatan warga Desa Kantonsari, yang tak lain pusat home industry Maemunatun binaan Dinakerind Demak. Disini, anda dapat menemukan banya varian kerupuk seperti Kerupuk Kulit Ikan Barakuda, Nila, Kakap dan Patin.
Menurut Maemunatun yang telah mengepakkan sayapnya di dunia bisnis Krupuk sejak tahun 2014, omset usaha krupuknya paling banyak dihasilkan dari varian original krupuk kulit ikan Nila dan Barakuda.
Harganya yang ramah dikantong, membuat pelanggannya kembali lagi memburu aneka krupuk kulit olahannya yang dijual mulai enam ribu rupiah hingga dua belas ribu rupiah saja. Patokan harga ini bersifat fluktuatif tergantung jumlah kiloan yang dibeli oleh pelanggannya.
Sejauh ini, Home Industri yang berhasil mempekerjakan beberapa pekerja dengan usia produktif di lingkungan tempat tinggalnya tersebut, mampu memasarkan produknya hingga wilayah Semarang dan sekitarnya, dengan cara by order dan by request.
Sepuluh tahun usahanya berdiri dan berkembang, Maemunatun tentunya menghadapi beberapa kendala dalam memasarkan produknya. Dirinya yang kini tengah memasuki usia senjanya, cukup kesulitan mengimbangi laju perkembangan teknologi untuk memasarkan produknya melalui media sosial online.
Untuk itulah, dia berharap jika PemKab.Demak mampu memfasilitasi seperti pelatihan promosi pemasaran melalui platform media sosial yang tengah hype saat ini. Hingga, harapannya produknya yang untuk saat ini hanya dipasarkan melalui online whatsapp (81229216417) mampu merambah nasional melalui media online lainnya seperti Instagram, tiktok, maupun e comers lainnya