Demak – Masyarakat Indonesia semakin mencintai batik yang menjadi salah satu warisan budaya yang telah ditetapkan oleh UNESCO. Semakin tertarik nya masyarakat dengan batik maka berkembanglah pengusaha batik, di mana selain mampu meningakatkan nilai perekonomian juga menjadi bagian dalam melestarikan budaya.
Dalam tugas pembinaan Industri Kecil dan Menengah (IKM) di kabupaten Demak, TPL dari Kementrian Perindustrian yaitu Arri Yandhani dan Aniq Naimah mengunjungi salah satu pengrajin batik pada Selasa, 13 Oktober 2020. Batik Melatiharjan dari Desa Melatiharjo, Kecamatan Gajah Kabupaten Demak menjadi tujuan mereka. Motif Batik Melatiharjan sangat beragam dan banyak bercorak Flora, Fauna, motif bersejarah di Kabupaten Demak seperti Masjid Agung Demak, Relief pintu masuk masjid Agung Demak, serta motif yang mengangkat potensi daerah seperti motif buah Kelengkeng, Jambu Air Citra dan Delima, serta motif buah Belimbing di mana buah- buah tersebut menjadi icon kota Wali ini.
Batik Melatiharjan dibuat dengan teknik tulis hingga cap dengan harga mulai dari 200 ribu dengan proses pewarnaan mulai dari bahan alami hingga bahan kimia. Batik yang dikembangkan oleh Bapak Arif Purwanto serta Ibu Kusmidarminik melalui KUB KEMBANG MELATI ini telah merambah ke beberapa daerah seperti Semarang, Kudus, Purwodadi, Pati Jakarta hingga daerah Sumatra. Selain menyediakan Kain Batik dengan kualitas terbaik, Batik Melatiharjan juga menyediakan pelatihan pembuatan batik tulis dan cap. Sistem dari pelatihannya menggunakan paket-paket waktu dan dengan biaya disesuaikan dengan paket yang diambil.
Sebagai bagian dari peninggalan leluhur kita, sudah sewajarnya kita mencintai budaya dan juga membantu meningakatkan perekonomian daerah dengan mencintai produk lokal, salah satunya batik Melatiharjan.
Leave a Reply