Ecoprint Lagi Trending, Dinnakerind Demak Berikan Pelatihan bagi 30 IKM

Ecoprint Lagi Trending, Dinnakerind Demak Berikan Pelatihan bagi 30 IKM. Ada beragam teknik dan cara untuk membuat motif pada kain. Mulai dari membatik, menyulam, menenun, hingga membordir. Kini, ada pula teknik baru membuat motif pada kain yakni bernama ecoprint. Mulai menjadi tren sejak setahun terakhir, teknik tersebut terbilang unik dan mudah.

Ada beberapa teknik yang digunakan untuk menghasilkan motif ecoprint. Di antaranya yakni pounding (dipukul) dan steaming (dikukus). Untuk pounding, daun yang telah dikumpulkan lantas dipukul-dipukul di atas lembaran kain putih. Daun itu nantinya akan mengeluarkan warna alami. Lakukan pounding sampai warna yang tercetak di atas kain cukup jelas. Bahkan hingga tampak tulang-tulang daunnya.

Sedangkan, teknik steaming (dikukus) merupakan proses lanjutan dari pounding. Jika proses pounding yakni dipukul kemudian didiamkan, maka steaming lantas mengukus kain di dalam dalam panci. Kain tersebut dilipat atau digulung dengan rapi. Dilakukan selama beberapa jam. Usai dikukus, kain lalu direndam air tawas ataupun tunjungan (fiksasi). Tujuannya yaitu agar warna daun tidak luntur saat dicuci.

Dengan naiknya trend pasar ecoprinting, pada tanggal 11 – 12  Februari  2020, Pemerintah Kabupaten Demak melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian mengadakan Kegiatan Pembinaan Industri Kecil dan Menengah dalam Memperkuat Jaringan Klaster Industri Melalui Pelatihan Kerajinan Kriya (Ecoprint) di Aula BLK Demak  yang diikuti oleh 30 IKM.

Menurut Syahrainy Aisyah, ST, MM, Kasi Industri Tekstil, Elektronika dan Aneka pada Dinnakerind Demak, pelatihan ini dilaksanakan dengan tujuan sebagai berikut:

  1. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan teknik ecoprint bagi  IKM sehingga mempunyai daya saing jual tinggi.
  2. Meningkatkan kreasi, inovasi dan motivasi usaha utamanya mutu produk desain.
  3. Meningkatkan pengembangan ragam produk industri kerajinan tangan.
  4. Meningkatkan kualitas teknik pengerjaan produk dengan menggunakan teknologi yang lebih baik.
  5. Diversifikasi produk kriya.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*